Bupati Sintang Terima Rombongan Mabes TNI
TARIUNews.com Sintang – Bupati Sintang dr Jarot Winarno menerima Tim dari Pusat Penerbangan Angkatan Darat Markas Besar TNI yang melakukan peninjau lahan lokasi pembangunan lapangan udara angkatan darat di kompleks Bandara Tebelian pada Rabu, 23 Januari 2019.
Sebelum melakukan peninjauan ke lokasi, Bupati Sintang yang didampingi Ketua DPRD Sintang Jeffray Edward, Kadis Perhubungan Agustinus Hata, Kepala Bappeda Kartiyus, Asisten Pemerintahan Abdul Syufriadi, Asisten Administrasi Umum Marchues Afen, Kadis Pertanahan dan Tata Ruang Elisa Gultom dan Asisten Ekbang Henri Harahap menerima rombongan dari Puspenerbad yang dipimpin langsung Wakil Komandan Pusat Penerbangan Angkatan Darat Brigjen TNI Eko Susetyo, MM, M. Tr (Han) didampingi Danrem 121 ABW Brigjen TNI Bambang Trisnohadi, Dandim 1205 Sintang, pejabat Puspenerbad dan pejabat Korem.
Dalam pertemuan yang dilaksanakan di Ruang Tamu Pendopo Bupati Sintang tersebut, Bupati Sintang memaparkan bahwa pada saat Komandan Korem (Danrem) 121/ABW dijabat Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Widodo Iryansyah memang sudah disampaikan rencana hibah tanah 10 hektar di kompleks Bandara Tebelian. “beliau saat itu minta siapkan tanah yang sudah clear. Dan kami sudah siapkan tanah tersebut, namun tidak jadi dilaksanakan. Soal pembangunan Pusat Penerbangan Angkatan Darat di Sintang kami tawarkan lokasi di zona tiga yakni di simpang pandan yakni 35 hektar. Akses masuk melalui Simpang Pandan dan lokasi tanah persis di pinggir jalan. Cuma sudah ada rumah warga. Jalan yang sudah ada tinggal kita tingkatkan untuk akses jalan ke lokasi markas Penerbad” terang Bupati Sintang.
Wakil Komandan Pusat Penerbangan Angkatan Darat Brigjen TNI Eko Susetyo, MM, M. Tr (Han) menjelaskan bahwa sebenarnya pihaknya menargetkan pada tahun 2021 nanti fasilitas tersebut sudah diresmikan. Kami memerlukan lahan sekitar 35 hektar dengan perincian untuk perumahan 10 hektar dan 20 hektar untuk perkantoran. Kalau rencana 2021 sudah diresmikan, maka 2019 lahan sudah siap, 2020 sudah mulai bangun. Di Sintang ini kami akan tempatkan pasukan yang cukup besar yakni skuadron helikopter dan skuadron pesawat tanpa awak” terang Eko Susetyo.
Mendengar penjelasan, Wadan Puspenerbad, Bupati Sintang menyampaikan bahwa untuk membebaskan lahan 35 hektar, Pemkab Sintang memerlukan waktu 7 tahun karena sesuai Perpres Nomor 148 Tahun 2015, maka Pemda hanya boleh membebaskan lahan paling maksimal 5 hektar setahun. “maka akan bisa lebih cepat kalau ada koordinasi antara Kodam dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat. Tahun 2019 ini yang 5 hektar siap kami bebaskan” terang Bupati Sintang.
Wakil Komandan Pusat Penerbangan Angkatan Darat Brigjen TNI Eko Susetyo, MM, M. Tr (Han) menjelaskan bahwa aktivitas di Lapangan Udara Angkatan Darat nanti, pihaknya juga akan menggunakan run way. Usai melakukan pertemuan di Ruang Tamu Pendopo Bupati Sintang. Rombongan kemudian bergerak meninjau Bandar Udara Tebelian dan lokasi pembangunan Puspenerbad di Simpang Pandan. Dalam kunjungan kelapangan tersebut, baik Wakil Komandan Pusat Penerbangan Angkatan Darat Brigjen TNI Eko Susetyo maupun Bupati Sintang dr Jarot Winarno sepakat dan mantap memilih lokasi di zona tiga sebagai lokasi pembangunan Pusat Penerbangan Angkatan Darat.
Pusat Penerbangan Angkatan Darat atau Puspenerbad adalah kesatuan yang memiliki sarana penerbangan dan bertugas mendukung mobilitas tempur TNI Angkatan Darat. Penerbangan Angkatan Darat dioperasikan dalam medan tempur, apabila keunggulan udara telah dikuasai oleh pihaknya. Sasaran di balik bukit yang tidak dapat dijangkau dengan tembakan artileri, dapat diserang secara langsung oleh helikopter Angkatan Darat (AD) atau oleh pasukan mobil udara (mobud).
Program jangka panjang Puspenerbad yang dirancang antara tahun 2004-2020 itu menargetkan pembentukan 8 Skadron Penerbad yang terdiri dari 2 Skadron Serba Guna dan 6 Skadron Serbu. Dua Skadron serbu direncanakan akan berpangkalan di kawasan Divisi I dan Divisi II Kostrad. Dengan penambahan 5 Skadron itu, paling tidak akan hadir lebih dari 200 pesawat (ukuran ideal satu Skadron adalah 24 pesawat) dan kurang lebih 1.000 penerbang dan awaknya. Saat Pusat Penerbangan Angkatan Udara dikomandani Mayor Jenderal TNI Stephanus Tri Mulyono.
Penulis : Alex
Editor : Dodi