Jembatan Gantung Senilai 131 Juta Ambruk, Masyarakat Minta Pemerintah Desa Bertanggung Jawab
Tariunews.com, Melawi – Jembatan gantung di Dusun Nusa Kenyikap, Desa Nusa Kenyikap Kecamatan Belimbing dalam proses pembangunan tiba-tiba ambruk ke permukaan Sungai, Jumat siang (19/7/19).
“Dari perencanaan hingga pelaksanaan kerja, jembatan gantung yang dianggarkan menggunakan ADD 2019 tersebut akan dikerjakan kurang lebih 60 puluh hari. Naas tak dapat dihindarkan, saat para tukang sedang mengerjakan, jembatan tersebut tiba – tiba tali seleng penyangga jembatanpun putus karena tak kuat menahan beban yang melintas di badan jembatan tersebut.
“Korban jembatan putus tersebut sebanyak ada delapan orang tukang yang masih sedang bekerja, semuanya mengalami cidera luka ringan, namun walaupun cidera ringan, kita juga khawatir ada luka dalam, kejadian tersebut telah kita sampaikan ke Pemerintah Desa agar para pekerja jembatan yang merupakan Warga Nusa kenyikap/lintah juga, untuk segera di lakukan pengobatan atau check up dan kontrol ke rumah sakit kata Japri (40 ) warga setempat.
Dalam insiden kecelakaan kerja tersebut, Japri menjelaskan pada wartawan saat di lapangan terdapat beberapa faktor yang mengakibatkan jembatan gantung senilai Rp 131 Juta tersebut putus dan ambruk.
Pertama, material bahan kayu yang di gunakan tidak standar yaitu kayu kelas dua bahkan kayu kelas tiga. Diduga tali baja juga tidak standar, ungkap nya.
Dia juga menjelaskan dari Rp 131 juta dana yang dianggaran, yang digunakan untuk membangun jembatan ini hanya sebesar Rp 60 juta saja karena ada pemotongan pajak global sebesar 23% dengan rincian PPH 13% dan potongan desa 10%, padahal belum ada perdesnya, agak aneh juga, ungkapnya jepri masyarakat setempat.
Dalam hal tersebut saya yang mewakili warga Desa Nusa kenyikap/ lintah kata Japri, meminta agar Pelaksanaan Pembangunan jembatan gantung itu tetap dilanjutkan, karena jembatan tersebut merupakan salah satu akses warga menuju perkebunan.
“Mau dari mana anggaran untuk melanjutkan pembangunan jembatan gantung tersebut warga tidak mau tau, itu merupakan tanggung jawab Pemerintah Desa dan perencanaannya.
Di tambahkan japri, untuk kedepan nya kades, TPK dan perangkat desa harus transparan dalam pengelolaan Dana Desa, karena apa yang kita bangun sekarang dapat bermanfaat untuk masyarakat dan generasi penerus kita nantinya.
Mengenai kegiatan – kegiatan fisik tahun tahun sebelumnya juga menggunakan dana desa diduga terjadi indikasi korupsi, kepada instansi terkait, silahkan datang ke Desa Nusa Kenyikap/lintah.
Saya tidak bisa menyebutkan secara rinci, namun, pembangunan jalan rabat beton di Desa Nusa Menyikap yang berlokasi di RT 8 sepanjang 140 meter hanya di bangun 100 meter pada tahun 2018 lalu, sisanya 40 meter tidak di bangun, ungkap Japri.
Penulis : Jon
Editor : Dodi/ Alex