Babi Masih Berkeliaran, Jadi Debat “Hangat” Musdes Temiang Sawi
TariuNews.com, Ngabang – Musdes RKPDes Tahun anggaran 2020 menimbulkan perdebatan hangat diantara peserta dan Kepala Desa
dalam sesi tanya jawab, Jumat (26/7/2019) dilaksanakan di Kantor Desa Temiang Sawi Kecamatan Ngabang Kabupaten Landak.
Pasalnya, sudah beberapa tahun diterbitkan perdes tentang hewan ternak, masih saja warga melepaskan babinya berkeliaran sehingga menimbulkan gejolak di masyarakat. Ada yang setuju dan ada pula yang
tidak setuju. Seperti yang diutarakan oleh Kepala Dusun Temiang Sawi Fransiskus, dalam sesi tanya jawab menyampaikan bahwa banyak warga yang mengeluh karena peraturan ini tidak berjalan. “Babi masih berkeliaran, lingkungan jadi tidak bersih, sulit bercocok tanam, kami sebagai kepala Dusun sudah sering memberi imbauan kepada warga, tetapi justru kami jadi kambing hitam seolah olah aturan ini kami yang buat’, tutur sang Kadus.
“Saya berharap kepala desa dan perangkatnya turun langsung di dusun kami untuk memberi imbauan agar warga mendengar dan melihat bahwa aturan ini sudah ada dan jelas. Tanpa kecuali, warga memang dilarang untuk melepasakan hewan ternak yang mengganggu diluar kandang, jika perlu hadirkan pula pihak kecamatan bahkan kepolisian,” tambahnya.
Menanggapi masalah ini, Kades Temiang Sawi mengatakan bahwa perdes tentang hewan ternak sudah ada sejak tahun 2015, dan ini selalu saja menjadi masalah klasik dan jadi perdebatan disetiap musdes. “Peraturan
sudah jelas dan perdes tentang hewan ternak sudah ada sejak tahun 2015, ok, hari Rabu tanggal 31 Juli 2019 minggu depan, kita undang rapat semua warga yang memiliki ternak babi bukan hanya Dusun Temiang Sawi, tetapi Dusun Semata dan Mengkatang juga. Saya akan hadirkan Danramil dan Bhabinkamtibmas serta pihak Kecamatan. Kita beri nanti waktu satu bulan, jika masih ada warga yang tidak mengindahkan aturan, akan kita tindak tegas, jika perlu diadakan penembakan,” ungkap Uwel.
Demikian pula Ketua BPD Temiang Sawi, Yulianto mengatakan bahwa di Dusun Semata saat ini dilaksanakan replanting perkebunan sawit. Untuk itu, jika babi tidak ditertibkan, akan mengganggu. “Mari semua warga harus taat aturan, bukan hanya babi, tetapi sapi pun kita tertibkan, karena di Dusun Semata juga tidak luput dari masalah ini”, papar Yulianto.
Penulis : Dodi
Editor : Dodi