Wabah Virus Corona, PT.IGP Justru Datangkan 25 Tenaga Kerja dari Sambas
TariuNews.com, Ngabang – Ditengah-tengah gencarnya Pemerintah Kabupaten Landak dan seluruh elemen masyarakat dalam mencegah penyebaran wabah virus corona atau yang disbut Covid-19 di wilayah Kabupaten Landak, PT. Ichtiar Gusti Pudi (PT.IGP) besok, Jumat 27 Maret 2020 akan datangkan 25 orang tenaga kerja asal Kabupaten Sambas. Hal ini dibenarkan oleh Senior Manager PT.IGP, Syahril Rusyid, saat diwawancarai oleh media ini via telepon, Kamis (26/03).
“Memang benar, besok bukan 40 orang tetapi ada sekitar 25 orang yang pasti akan datang dari Sambas untuk bekerja di PT.IGP sebagai tenaga panen, itu pun masih kurang kita perlu harusnya 120 orang”, tuturnya. Syahril mengatakan bahwa manajemen PT.IGP yang memiliki wilayah kebun terdiri dari 2 Kecamatan, 3 Desa, dan 10 Dusun ini sudah mengantisipasi beberapa tindakan. “Manajemen sudah menghubungi Kepala Desa Sebirang dan Amboyo Selatan, dan berkoordinasi dengan pihak Puskesmas Semata. Jadi besok kita sudah siapkan tempat, untuk langsung karantina mereka, senin di Puskesmas kita akan cek kesehatan”, tambah Syahril.
Adapun alasan dari didatangkannya tenaga kerja dari luar daerah ini bahwa PT.IGP akan meningkatkan produksi buah yang selama ini jauh dari target. “harusnya PT.IGP paling tidak olah 300 ton per hari, tetapi saat ini hanya sekitar 100 ton. Cukup-cukup membayar gaji karyawan. Sedangkan karyawan dari daerah kita sudah selalu diingatkan untuk bekerja bahkan ditawari KHL dan KHT masih tidak mau. Harusnya mandor, asisten, FC dan TPK turut lebih giat lagi mendorong orang-orang kita untuk bekerja panen. Tetapi sampai saat ini yang ada pun justru banyak mengundurkan diri. Utang IGP masih 100 miliar lebih,” ungkapnya.
Hal ini ditanggapi oleh Minsen, SH, tokoh masyarakat Binua Nahaya dan Anggota DPR Provinsi Kalimantan Barat ini dalam keterangan saat ditemui di kediamannya menyatakan sah – sah saja pihak perusahaan mencari solusi untuk meningkatkan produksi mereka, tetapi dalam situasi kondisi dengan wabah virus corona ini harus disikapi secara bijaksana. “Saya dengar gajian IGP selalu terkendala, ini yang menyebabkan tenaga kerja kita tidak mau bekerja, walaupun nanti ada tenaga kerja dari luar yang akan bekerja di IGP, harus dipantau, jangan sampai orang lain bekerja lalu gajinya lancar ditambah lagi nanti bisa timbul dampak social bagi masyarakat lokal”, tuturnya.
Seperti yang dilansir dari Tribun Pontianak, status Kabupaten Sambas saat ini sudah ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) Covid-19, masyarakat di wilayah PT.IGP sangat khawatir dengan kebijakan Manajemen dalam mendatangkan tenaga kerja dari kota ini.
Penulis : Dodi
Editor : Dodi