November 21, 2024

Kiprah Kartini Landak Dalam Menghadapi Pandemi COVID-19

0

TariuNews.com, LANDAK – Bupati Landak Karolin Margret Natasa menjadi salah satu kepala daerah di Kalbar dan merupakan sosok Kartini di era modern yang mampu menunjukkan kiprah dan kinerjanya dalam menangani berbagai permasalahan pembangunan, terlebih dalam menghadapi pandemi COVID-19 yang terjadi saat ini.

Lahir dari pasangan Cornelis dan Frederika, 38 tahun silam Karolin memulai pengabdiannya kepada masyarakat sebagai seorang dokter di Puskesmas Mandor, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat. Ibu dua anak ini kemudian memutuskan untuk menjejali dunia politik pada tahun 2009.

Karolin menjadi anggota DPR RI periode 2009-2014 melalui Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Ia maju di daerah pemilihan Kalimantan Barat yang meliputi seluruh kabupaten/kota yang ada di Kalimantan Barat: Kabupaten Sambas, Bengkayang, Pontianak, Landak, Kubu Raya, Ketapang, Sanggau, Sekadau, Sintang, Melawi, Kapuas Hulu, Kota Pontianak, dan Singakwang.

Pada Pemilu 2009 itu, Karolin meraih 222.021 suara, yaitu peringkat ketiga terbanyak nasional dan kemudian ditempatkan di Komisi IX yang membidangi Kependudukan, Kesehatan, serta Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Selain menjadi anggota DPR-RI, dia juga menjabat sebagai anggota MPR-RI.

Kemudian, pada Pemilu Legislatif 2014, Karolin kembali maju sebagai bakal calon anggola legislatif (bacaleg) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di daerah pemilihan Kalimantan Barat. Dalam Pemilu 2014 itu, dia meraih 397.481 suara sah yang menempatkan dia di peringkat pertama caleg (calon legislatif) dengan raihan suara terbanyak se-Indonesia.

Meski belum menyelesaikan jabatannya sebagai anggota DPR, Karolin yang merasa terpanggil untuk membangun kampung halamannya memutuskan untuk maju pada Pilkada Landak tahun 2017, dimana ia merupakan calon tunggal. Total, Karolin memperoleh 226.378 suara (96.62 persen) sementara sisanya memilih kotak kosong.

Semasa menjabat sebagai Bupati, cukup banyak terobosan pembangunan yang ia lakukan dimana beberapa terobosan tersebut menghasilkan sejumlah pengharhgaan baik dari Pemprov Kalbar maupun dari Pemerintah pusat.

Ditengah pandemi COVID-19 ini dirinya juga membuat berbagai kebijakan yang cepat untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19 di Kabupaten Landak. Salah satunya adalah dengan cepat menetapkan masyarakat yang masuk ke Landak sebagai Orang Dalam Pengawasan (OPD) sehingga dalam waktu tiga minggu tercatat sebanyak 5.987 orang masyarakat Landak yang masuk dalam ODP.

Hal tersebut menjadi langkah cepat yang dilakukan Karolin untuk mencegah penyebaran virus Corona ditengah masyarakat-nya. Dengan banyaknya OPD, maka pemkab Landak segera mengetahui siapa saja yang baru datang dari luar dan masuk ke kabupaten itu agar masyarakat yang baru datang bisa melakukan karantina mandiri.

Selain melakukan pengawasan ketat pada masyarakat yang masuk, pihaknya juga gencar mengajak Kepolisian dan TNI untuk melakukan penyemprotan disinfektan di tempat fasilitas umum dan menggenarkan gerakan cuci tangan pakai sabun kepada masyarakat.

Pemkab Landak bersama Kejaksaan Negeri Landak juga melakukan MoU dan kesepakatan bersama tentang fasilitas pelayanan hukum, bantuan hukum, pertimbangan hukum dan tindakan hukum lainnya dibidang hukum perdata dan tata usaha negara dalam penanganan COVID-19 untuk meminimalisir kesalahan dalam penggunaan anggaran.

Sebagai bupati, Karolin juga mengintensifkan semua posko penanganan dan penanggulangan COVID-19 yang ada di kabupaten itu. Bahkan, dirinya juga menggandeng lembaga adat (Majelis Adat Dayak Nasional) Landak untuk menerapkan hukum adat bagi ODP yang tidak mau melakukan isolasi mandiri selama 14 hari.

Tidak sampai di situ, Kabupaten Landak menjadi kabupaten tercepat di Kalbar dalam melakukan perubahan APBD untuk penanganan COVID-19, dimana dari hasil pemangkasan anggaran perjalanan dinas dan dana lainnya, Pemkab Landak bisa menyisihkan Rp46 miliar untuk penanganan COVID-19.

Dengan langkah tersebut, terbukti kabupaten Landak mampu memilinimalisir angka Pasien Dalam Pengawasan (PDP), dimana sampai hari ini jumlah PDP di Landak hanya 1 orang dan 17 Orang Tanpa Gejala (OTG) berdasarkan pemeriksaan rapid test. Sedangkan jumlah ODP dari 5.987, sebanyak 3.731 orang masih dalam pengawasan dan tinggal 2.256 orang yang masih dalam pengawasan.

Untuk membantu para pelaku usaha melewati kesulitan masa Pandemi COVID-19, Karolin yang juga menjabat sebagai Ketua Pemuda Katolik Indonesia dua periode ini memberikan keringanan bagi pelaku usaha dengan membebaskan pajak pendapatan bagi restoran, rumah makan, cafe dan hotel yang ada di kabupaten itu.

Dalam kepemimpinannya, Kabupaten Landak juga telah melakukan realisasi dan capaian pembangunan di tahun 2019 seperti IPM tercapai 65,96, TPT 2,75, Kemiskinan 11, 47, IDM 3 dan Pertumbuhan Ekonomi 5,01.

Sebagai Bupati, dirinya berharap bisa meningkatkan sedikit atau mampu bertahan, mengingat situasi Pandemi COVID-19 saat ini. Menurutnya, ditengah situasi pandemi COVID-19 di dunia tentu akan mengakibatkan banyaknya sektor usaha yang tidak berjalan. Hal itu tentu juga akan mempengaruhi PAD setiap daerah.

“Ini tentu menjadi tantangan bagi kita. Namun, kita tidak boleh putus asa dan harus mencari solusi lain,” kata Karolin di Ngabang, Selasa (21/04/20).

Yang jelas Pemkab Landak tidak hanya menunggu, karena menurutnya lebih baik bertindak cepat dan tidak hanya berharap bantuan dari pemerintah pusat.

Di momen hari kartini tahun 2020 ini, Bupati Landak berharap teladan dari R.A Kartini dapat menjadi inspirasi dan motivasi masyarakat terutama para tenaga medis perempuan yang saat ini berjuang menghadapi COVID-19.

“Selamat hari Kartini untuk masyarakat Kabupaten Landak terutama para perempuan tenaga medis yang hari ini masih berada dilapangan untuk berjuang melawan COVID-19. Semoga pemikiran Kartini yang luar biasa, cara pandangnya, perspektifnya terhadap peran perempuan bisa menjadi inspirasi dan sumber kekuatan dalam menghadapi COVID-19 ini bersama-sama dengan masyarakat Indonesia,” ucap Karolin.

Dirinya mengajak masyarakat bersama-sama mendukung dan memberikan motivasi kepada para tenaga medis sebagai garda terdepan menangani COVID-19.

“Tetap dirumah agar tenaga medis kita bisa melayani anda dengan maksimal. Kepada tenaga medis teruslah berjuang, berfikir positif tetap yalin kita mampu menghadapi semuanya,” tutur Karolin.

Editor : Dodi

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: