Spirit BPPSDMP Kementan Bangun Food Estate Pulang Pisau
TariuNews.com, Pulang Pisau/JKM (15/04/2022) Program Super Prioritas Nasional, Food Estate menjadi harapan baru bagi alternatif menjadi cadangan pangan nasional.
Salah satu bentuk dukungan Badan Penyuluhan & Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian melalui Unit Pelaksana Teknis Andalannya, yaitu Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang dalam rangka menyukseskan Program Super Prioritas Nasional ini, adalah kegiatan pendampingan dan pelatihan di lokasi kawasan food estate.
Mambang, SP mewakili Dinas Pertanian Kabupaten Pulang Pisau dalam sambutannya menyatakan, “Peserta pelatihan harus benar-benar dan serius mengikuti kegiatan ini. Karena di kondisi covid, BBPP Binuang dari Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementrian Pertanian, memberi pelatihan kita petani dan penyuluh di Pulang Pisau khususnya di BPP Jabiren,” ucapnya (14/05).
“Kita harus memanfaatkan momen dan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya, sehingga setelah pelatihan ini dapat meningkatkan keterampilan dan kemampuan petani dalam mengelola lahan ekstensi di Kecamatan Jabiren Raya,” tutupnya.
Kepala Badan Penyuluhan & Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi dalam kesempatannya beberapa waktu lalu mengatakan, “Saya senang dengan kalian (Petani Milenial di wilayah Food Estate). kemauannya di bidang pertanian sudah luar biasa. Tinggal dipoles sedikit,saya yakin kalian akan menjadi petani yang sukses,” harap Dedi.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pihaknya sangat berkomitmen dalam upaya pengembangan Food Estate. Melalui program lumbung pangan ini, kebutuhan pangan masyarakat Indonesia dapat dipenuhi.
Apalagi, yang dikembangkan di area Food Estate adalah multikomoditas. Sehingga, saat panen, semua kebutuhan bisa terpenuhi. “Di area ini ada tanaman pangan, seperti padi, hortikultura, perkebunan, juga ternak,” katanya.
Kepala BBPP Binuang Yulia Asni Kurniawati mengatakan, “Kami tidak akan pernah berhenti memberikan ilmu di bidang pertanian, pungkasnya (Adi/Intan/Irfan).
Editor : Dodi
