Cegah Virus ASF Pada Ternak Babi, Landak Jadi Percontohan Program CABI
TariuNews.com, Landak – Pemerintah Kabupaten Landak terpilih menjadi wilayah Percontohan Program Community ASF Biosecurity Intervention (CABI) bagi peternak Babi skala mikro kecil secara khusus terpilih sebanyak 31 peternak Babi di Desa Amboyo Inti Kecamatan Ngabang Kabupaten Landak.
Terpilihnya Kabupaten Landak tersebut diikuti dengan diadakannya Peluncuran Program Community ASF Biosecurity Intervention (CABI) oleh Perwakilan FAO Indonesia, Dirjen PKH Kementerian Pertanian RI, Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Barat, dan PJ Bupati Landak pada Kamis, 02/04/2024 bertempat di Aula Pertemuan Dinas Pertanian Peternakan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Landak.
Turut hadir Perwakilan FAO Indonesia, Perwakilan Dirjen PKH Kementerian Pertanian, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Barat, Kepala Dinas Kominfo Landak, Kepala Dinas Kesehatan Landak, Camat Ngabang. Perangkat Desa Amboyo Inti, Tamu Undangan, dan 31 orang Peternak Babi dari Dusun Jamai Desa Amboyo Inti Kecamatan Ngabang Kabupaten Landak.
PJ Bupati Landak, Samuel, dalam sambutannya menyampaikan bersyukur program ini dapat di laksanakan di Kabupaten Landak.
“Kabupaten Landak sebagian besar mengandalkan babi untuk berbagai kegiatan kehidupan seperti adat kematian, hari raya dan lain sebagainya, kebutuhan akan babi sangat penting sekali. Hal ini sudah menjadi tradisi turun temurun. Dengan adanya virus ASF ini, berdampak besar bagi peternak di Landak, banyak babi yang mati. Kami harapkan, kegiatan ini dapat memulihkan kembali peternak babi di landak agar ketersedian dapat tercukupi kembali”, ujar Samuel.
Samuel juga berterima kasih karena para peternak hari ini juga diberikan bantuan sarana dan alat perlengkapan kandang serta pelatihan.
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Barat, Heronimus Hero memaparkan Program Intervensi ASF Berbasis Komunitas Masyarakat ini diharapkan dapat menjaga keamanan para peternak di Kabupaten Landak dan Kalimantan Barat umumnya.
“Kami pemerintah provinsi Kalimantan Barat mengucapkan terimakasih kepada FAO dan Dirjen PKH, di Indonesia hanya 2 provinsi saja yang menerima program ini yaitu Provinsi Sulut dan Kalbar”, ucap Hero.
“Program bantuan atau Donasi Kegiatan ini dari Korea Selatan dan FAO. Kalbar salah satu peternak babi terbesar di Indonesia, sebelumnya setiap tahun ada 460 ribu ekor babi di ekspor. Semenjak flu Babi ASF ini pada tahun 2021 datang, banyak babi mati. Tingkat kematian terkena ASF 100%, sekarang sisa 70 han ribu saja lagi populasi di Kalbar. Pemenuhan konsumsi sekarang mendatangkan dari Bali dan Lampung”, tambah Hero.
Direktur Kesehatan Hewan Dirjen PKH Kementerian Pertanian, Ibu Tera turut menjelaskan bahwa ASF adalah Penyakit Babi yang sangat fatal. Pengendalian vaksin ASF belum ada obatnya, Biosecurity ini menjadi penanganan yang efektif agar kuman atau virus tidak berkembang di peternakan. Tuturnya.
Tera menambahkan, diharapkan program ini bisa menjadi contoh bagi peternak di Kabupaten Landak lainnya.
Penulis/Editor : Dodi